Minggu, 04 Februari 2018












Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari . Tetapi karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5°, maka tidak setiap oposisibulan dengan Matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada nodetersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana Matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara Matahari dengan bumi. 

Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar Matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat. 
Gerhana bulan dapat diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali.Ketika gerhana bulan sedang berlangsung, umat Islam yang melihat atau mengetahui gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana (salat khusuf).


GERHANA BULAN 31 JANUARI 2018 



Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jambi, Nurangesti Widyastuti mengatakan fenomena gerhana bulan supermoon (bulan super besar) adalah fenomena astronomi dan jangan dikaitkan dengan hal-hal mistik. 

"Jangan dikaitkan kejadian itu dengan hal-hal mistik dan klenik, karena itu merupakan fenomena astronomi yang bisa terjadi," katanya di Jambi, Senin, 29 Januari 2018, dilansir Antara

Nurangesti menjelaskan, pada 31 Januari 2018 dapat disaksikan suatu fenomena alam yang disebut sebagai fenomena super blue blood moon

Peristiwa itu, katanya, akan berlangsung setelah matahari terbenam dan seluruh masyarakat Indonesia bisa menyaksikan peristiwa yang jarang terjadi tersebut. 
Nurangesti menjelaskan, kejadian itu akan mengombinasikan tiga fenomena alam secara bersamaan, yaitu blue moon (bulan biru), super moon (bulan super besar) dan total lunar eclipse (gerhana bulan total). Kejadian yang sangat langka itu baru terjadi kembali dalam kurun waktu 152 tahun. 
"Kita akan dapat menyaksikan supermoon yang sangat masif yang besarnya 14 persen dari bulan yang biasa kita saksikan dan juga memiliki terang cahaya 30 persen lebih terang dari biasanya. Supermoon ini terjadi karena posisi bulan berada pada jarak terdekat dengan bumi, dikarenakan oleh posisi orbitnya yang oval, bukan berbentuk lingkaran," katanya menjelaskan. 

Blue moon juga merupakan kejadian cukup langka karena ini merupakan bulan purnama kedua yang terjadi dalam satu bulan Januari 2018 ini. Fase kejadian ini tidak memiliki hubungan dengan warna biru sang rembulan. 

Blue moon , lanjut dia, akan terjadi bersamaan dengan gerhana bulan total . 
"Bulan biru atau bulan purnama kedua merupakan peristiwa biasa. Tapi ketika si bulan biru terjadi berbarengan dengan gerhana bulan total, mungkin ini yang tidak biasa," katanya lagi. 

PUNCAK GERHANA BULAN 

Ada gerhana bulan pada Rabu, 31 Januari 2018, waktunya nggak akan lama lho. 



Sementara, gerhana bulan total yang disebut juga sebagai blood moon terjadi bila posisi bumi kita tepat berada di antara matahari dan bulan. Posisi itu akan memaksa sinar matahari untuk melewati atmosfer. 

Selanjutnya, atmosfer akan menyaring sebagian besar cahaya yang berwarna biru sehingga yang tersisa adalah warna oranye dan merah saja. Bulan akan mulai memasuki bayangan bumi pukul 18.48 WIB dan menghabiskan waktu 3 jam 22 menit dalam umbra bumi. 

Keseluruhan gerhana bulan, kata Nurangesti, akan terjadi selama 5 jam 17 menit dengan durasi gerhana total 1 jam 16 menit 4 detik. Proses gerhana dimulai sejak matahari terbenam sampai tengah malam dan puncak gerhana bulan total terjadi pada pukul 20.31 WIB. 

Seiring berlangsungnya fenomena alam itu, sejumlah daerah mengagendakan salat Gerhana berrsama-sama. Di Banda Aceh misalnya, warga diajak salat Gerhana di masjid-masjid dan musala pada waktu tersebut, atau dilaksanakan setelah salat Isya secara berjamaah. 

Sementara, Kementerian Agama mengajak warga untuk melaksanakan salat khusuf di pelataran Jam Gadang saat terjadi gerhana bulan total pada 31 Januari 2018. 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © SYAUQILAH POSTS - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -